Minggu, 07 Desember 2014

PEMBUATAN MEDIA, STERILISASI, ISOLASI BAKTERI, DAN MORFOLOGI BAKTERI

1
Tanggal Percobaan
2-3 Juni 2014

2
Prinsip
Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran bahan-bahan kimia,bahan-bahan makanan,bahan-bahan dari mikroorganisme dimana setelah dari pengolahan tertentu menjadikan apa yang disebut perbenihan untuk menanam bakteri,virus,dan jamur.
Media yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri harus memenuhi persyaratan berikut ini: mengandung semua nutrien yang cocok untuk pertumbuhan bakteri dan mempunyai pH,tekanan osmosis,serta tegangan permukaan yang sesuai.

3
Tujuan
Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan untuk mikroorganisme dengan berbagai konsistensi dan melatih mahasiswa untuk melakukan isolasi mikroorganisme di media yang telah disterlisasi dengan berbagai metode.


4
Alat dan Bahan
A.    Alat
1.      Erlenmeyer 300mL
2.      Beaker Glass 100mL dan 1000mL
3.      Tabung reaksi kecil
4.      Sendok plastik
5.      Gelas ukur 10mL dan 100mL
6.      Batang pengaduk
7.      Pipet tetes
8.      Cawan petri
9.      Kapas
10.         pH indikator universal
11.       Autoklaf
12.       Inkubator
13.       Karet
14.       Koran
B.     Bahan
1.      Media EMBA
2.      Media MCA
3.      Media TSIA
4.      Media SIM
5.      Aquadest pH-7

5
Prosedur
A.    Pembuatan Media
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Cawan petri yang sudah disiapkan dibungkus koran dan di oven dengan suhu 170˚C selama 1 jam
3.      Pembuatan Media EMBA :
§  Kebutuhan 20 cawan petri x 10mL = 200mL
§  (200mL/100 mL) x 36 gram = 7,2 gram ~ 7,5 gram
§  Ditimbang 7,5 gram EMBA dilarutkan dengan 200mL aquadest pH 7 dalam erlenmeyer 1000mL
§  Dipanaskan diatas api dengan sesekali diaduk  hingga larut (jernih)
§  Ditutup erlenmeyer dengan kapas kemudian ditutup koran dan diikat kencang
§  Diautoklaf pada suhu 121˚C dengan tekanan 1 atm selama 20 menit
4.      Pembuatan Media MCA
§  Kebutuhan 20 cawan petri x 10mL = 200mL
§  (200mL/1000mL) x 50 gram = 10 gram
§  Ditimbang 10 gram MCA dilarutkan dengan 200mL aquadest pH 7 dalam erlenmeyer 1000mL
§  Dipanaskan diatas api dengan sesekali diaduk hingga larut (jernih)
§  Ditutup erlenmeyer dengan kapas kemudian ditutup dengan koran dan diikat kencang
§  Diautoklaf pada suhu 121˚C  pada tekanan 1 atm selama 20 menit
5.      Pembuatan Media TSIA
§  Kebutuhan 20 tabung reaksi x 3mL = 60mL ~ 70mL
§  (70mL/1000 mL) x 65 gram = 4,55 gram ~ 5 gram
§  Ditimbang 5 gram TSIA dilarutkan dengan 70mL aquadest pH 7 dalam beaker glass 100mL
§  Dipanaskan diatas api sesekali diaduk hingga larut (jernih)
§  Dimasukkan ke dalam 20 tabung reaksi kecil masing-masing sebanyak 3mL
§  Tabung reaksi ditutup kapas dan diikat dengan karet dan dibungkus koran kemudian diikat kencang
§  Diautoklaf pada suhu 121˚C pada tekanan 1 atm selama 20 menit
6.      Pembuatan Media SIM
§  Kebutuhan 20 tabung reaksi x 3mL = 60mL ~ 70mL
§  (70mL/1000 mL) x 30 gram = 3 gram
§  Ditimbang 3 gram SIM dilarutkan dengan 70mL aquadest pH 7 dalam beaker glass 100mL
§  Dipanaskan diatas api sesekali diaduk hingga larut (jernih)
§  Dimasukkan ke dalam 20 tabung reaksi kecil masing-masing sebanyak 3mL
§  Tabung reaksi ditutup kapas dan diikat dengan karet dan dibungkus koran kemudian diikat kencang
§  Diautoklaf pada suhu 121˚C pada tekanan 1 atm selama 20 menit
7.      Seluruh media yang telah dibuat diautoklaf pada suhu 121˚C pada tekanan 1 atm selama 20 menit
8.      Setelah selesai diautoklaf,perlakukan media sebagai berikut :
a.       Untuk media EMBA segera masukan kedalam cawan petri yang telah di steril di oven dan didinginkan
b.      Untuk media MCA segera masukan kedalam cawan petri yang telah di steril di oven dan didinginkan
c.       Untuk media TSIA letakkan jangan terlalu miring,untuk mendapatkan bagian slant dan butt
d.      Untuk media SIM biarkan media dalam keadaan tegak karena merupakan media cair
9.             Biarkan seluruh media dalam kondisi ruang terutama untuk media berupa media solid atau semi solid untuk membeku
B.     Isolasi bakteri :
10.         Setelah media solid dan semi solid membeku, lakukan inokulasi bakteri Escherichia coli dan Klebsiella sp ke masing-masing media :
a.       Untuk media EMBA lakukan dengan 1 ose inokulum dan dilakukan metode cawan gores
b.      Untuk media MCA lakukan dengan 1 ose inokulum dan dilakukan dengan metode cawan gores
c.       Untuk media TSIA lakukan dengan  1 jarum inokulum dan lakukan dengan metode streak dan stab
d.      Untuk media SIM lakukan dengan  1 jarum inokulum dan lakukan dengan metode stab.
11.         Inkubasi seluruh media yang telah di isolasi pada suhu 37˚C selama ±24 - 48 jam dan amati hasilnya.

6.

Hasil


I.        Media Cair
Bakteri
Hasil Pengamatan
Paraf
TSIA
SIM
Escherichia coli
(Innes Widayanti)
+ Kuning /
+ Kuning gas
Keruh/ + Indol (Cincin Merah)

Escherichia coli
(Radianti Tiara A F)
+ Kuning /
+ Kuning gas
Keruh / + Indol (Cincin Merah)

Escherichia coli
(Windy Nur Eka F)
+ Kuning /
+ Kuning gas
Keruh/ + Indol (Cincin Merah)

Klebsiella pneumoniae
(Dwi Rahmayanti)
+ Kuning /
+ Kuning gas
Keruh/ - Indol (Cincin Kuning)

Klebsiella pneumoniae
(Paulina Tiffany)
+ Kuning /
+ Kuning gas
Keruh/ - Indol (Cincin Kuning)

Klebsiella pneumoniae
(Ardiany Intan K)
+ Kuning /
+ Kuning gas
Keruh/ - Indol (Cincin Kuning)



II.     Media Padat
Bakteri
Media
Hasil Pengamatan
Paraf
Warna Media
Warna Koloni
Bentuk Koloni
Elevasi
Lendir
Tepi
Escherichia coli
EMBA
Merah
Hijau
Metalik
Bulat
Timbul
Tidak Berlendir
Licin

MCA
Merah Muda
Merah Muda
Bulat
Timbul
Tidak Berlendir
Licin

MCA
Merah Muda
Merah Muda
Bulat
Timbul
Tidak Berlendir
Licin

Klebsiella pneumoniae
EMBA
Merah
Merah Kecoklatan
Bulat
Cembung
Berlendir
Licin

EMBA
Merah
Merah Kecoklatan
Bulat
Cembung
Berlendir
Licin

MCA
Merah Muda
Merah Muda
Bulat
Cembung
Berlendir
Licin



7.
Pembahasan
a.       Berdasarkan hasil percobaan bakteri Escherichia coli yang ditanam pada media SIM, TSIA, EMBA dapat tumbuh karena semua media mengandung semua nitrisi yang mudah digunakan untuk pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
b.      Berdasarkan hasil percobaan bakteri Klebsiella pneumoniae. yang ditanam pada media SIM, TSIA, MCA dapat tumbuh karena semua media mengandung semua nitrisi yang mudah digunakan untuk pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae.
c.       Berdasarkan hasil percobaan bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae mempunyai motilitas karena pada media SIM disekitar permukaan tusukan menjadi keruh setelah di inkubasi dalam inkubator dengan suhu 37oC selama ±48 jam menunjukan bahwa terjadi pergerakan bakteri.
d.      Berdasarkan hasil percobaan bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae yang ditanam pada media TSIA metode streak dan stab terjadi pertumbuhan bakteri dan membentuk gas CO2 setelah dinkubasi 37o selama ± 48 jam di inkubator.
e.       Berdasarkan hasil percobaan bakteri Escherichia coli yang ditanam pada media EMBA metode streak dapat tumbuh lebih spesifik dari koloni Escherichia coli.
f.       Berdasarkan hasil percobaan bakteri Klebsiella sp. yang ditanam pada media MCA metode streak dapat tumbuh lebih spesifik dari koloni Klebsiella sp.
g.      Hal tersebut disebabkan karena pada media pertumbuhan selektif dan diferensial merupakan media yang mengandung semua nutrisi untuk merangsang pertumbuhan bakteri yang diinginkan dan menghambat bakteri yang tidak diinginkan, serta mengandung indikator yang dapat bereaksi secara berbeda dengan bakteri yang berbeda sehingga memberikan hasil yan spesifik terhadap bakteri tertentu.

8.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli dapat tumbuh pada media EMBA dan bakteri Klebsiella pneumoniae dapat tumbuh pada media MCA serta kedua bakteri tersebut dapat tmbuh pada media TSIA juga SIM setelah di inkubasi selama ±48 jam.
9.
Pustaka
1.      Suriawati, Junie. 2007. Buku Panduan Praktikum Analisa Hayati Semester IV. Jakarta : Analisa Farmasi dan Makanan Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
2.      Suriawati, Junie. Diktat Kuliah Teori Analisa Hayati (Media Pertumbuhan Mikroorganisme dan Isolasi Bakteri). Jakarta : Analisa Farmasi dan Makanan Poltekkes Jakarta II.

10.
Catatan
1.      Media adalah bahan yang terdiri dari campuran bahan-bahan kimia, bahan-bahan makanan, bahan-bahan dari mikroorganisme dimana setelah melalui pengolahan tertentu menjadikan apa yang disebut perbenihan untuk menanam bakteri, virus dan jamur.
2.      Fungsi media :
a.       Membiakan, mengisolasi, dan menyimpan bakteri dalam waktu yang lama.
b.      Mempelajari sifat-sifat pertumbuhan koloni dan sifat biokimiawi bakteri.
c.       Pembuatan antigen.
d.      Pasasi bakteri dengan tujuan virulensi.
3.      Media berdasarkan bentuk atau konsistensinya ada 3, yaitu :
a.       Media Cair, contohnya LB,NB,TSB
b.      Media Padat, contohnya NA,EMBA
c.       Media Semi Padat, contohnya SIM
4.        Media berdasarkan bahan yang digunakan ada 3, yaitu :
a.       Media Alamiah seperti wortel,jagung,dan lain-lain.
b.      Media Semi Alamiah seperti PDA,TAE,dan lain-lain.
c.       Media Sintesis seperti NA,SSA,dan lain-lain.
5.      Media berdasarkan tujuannya digolongkan menjadi 4, yaitu :
a.       Media Umum seperti NA, NB
b.      Media Selektif dan diferensial seperti EMBA, Blood Agar
c.       Media Pengayaan seperti Tetrathionat Broth
d.      Media Diperkaya seperti bile agar, blood tellurite agar
6.      Isolasi bakteri pada media tujuannya adalah untuk mencirikan dan mengidentifikasi suatu spesies mikroorganisme tertentu diperlukan teknik biakan murni.
7.      Teknik mengisolasi bakteri untuk media dalam cawan ada 3, yaitu :
a.       Metode cawan gores
b.      Metode cawan tuang
c.       Metode cawan sebar
8.      Teknik isolasi bakteri untuk media dalam tabung reaksi ada 2, yaitu metode gores (streak) dan metode tusuk (stab)
9.      Morfologi bakteri yang diamati adalah bentuknya, warna, elevasi, lendir, tepi, dan permukaannya halus atau kasar.
10.  Media SIM berfungsi untuk mengamati motilitas atau pergerakan mikroorganisme.
11.  Agar cawan berfungsi untuk isolasi, kualitatif, dan kuantitatif mikroorganisme.
12.  Agar miring berfungsi untuk proses identifikasi dan regenerasi biakan.
13.  Media cair berfungsi untuk pengenceran, pengayaan, regenerasi, dan identifikasi mikroorganisme.


11.
Lampiran
Lampiran hasil